-
Tahun baru
Januari menata hatinya yang porak poranda. Peluk dan hangat di tunda, hingga pandemi reda.Dan kita yang dicekik harap hanya tertawa.Menipu luka yang semakin menggila.Tapi kelamnya masa ini, masa depan kita masih suci. Selamat tahun baru, bersoraklah bersama terompet dan letusan 2020-ku (yang berlalu).
-
2020 si Tahun Pembelajaran
Kota seperti berlagak santai. Manusia mulai mengedepankan bosan. Menginjak 9 di 2020. Terasa terlalu cepat untuk sebuah diam yang dipaksa oleh keadaan. Bahwasanya benar, waktu hanya berjalan dan terus berjalan tanpa pernah bertanya. Ia seperti tidak peduli kami yang sedang gempar dengan pandemi. Kami yang dibuat gentar oleh duka dan kepergian berkali-kali ditahun ini. Ia hanya menatap, tatapan kosong. Tanpa iba, tanpa amarah, hanya sorot yang mengajarkan kita berpasrah. Tahun cantik yang tidak akan alpa dari sejarah. Betapa kita semua begitu muak untuk mengenangkan dan ingin segera pergi menanggalkannya dengan damai. 2021 tinggal menuju hitungan jam, tidak ada euphoria yang berlebihan seperti halnya perayaan tahun baru umumnya. Mengenangkan 2020 pertama…
-
Tanya untuk Ibunda
Bunda, dan apakah hidup itu? Dulu ku kira menunggumu pulang dengan jajanan pasar adalah kesenangan yang tak akan pudar. Dulu dengan sisa dagangan yang kau bawa pulang sisa kue dari toko tempatmu numpang berjualan adalah harta karun yang aku pikir, barangkali ini adalah balasan tuhan karna aku membantumu mencuci piring kemarin. Dulu kau senang bercerita perihal makhluk tak kasat mata yang maha memiliki kita, ia yang tidak pernah tidur itu selalu hikmat menyaksikan tiap gerak gerik kita disetiap harinya. Bundaa, bahkan dimasa kanak ku tuhan terdefinisikan begitu besar dan terang. Bunda, anak kecil yang senang meraba wajahmu saat terlelap itu kini bertumbuh dan tengah menyelipkan harapan besar pada hidup yang…
-
Soe Hok Gie: Catatan seorang demonstran!
Buku yang entah kenapa banyak terdistrak saat membacanya. Bukan apa-apa , kalimat dalam buku ini cukup dapat aku nikmati. Tidak terlalu banyak frasa yang membingungkan. Meskipun beberapa istilah politik perlu bantuan google untuk menterjemahkan. Aku memang bukan tipe orang yang menyukai politik pada dasarnya, tapi membaca buku kiri bukan yang pertama kali. Sesuai judulnya, buku ini berisi catatan harian panjang sang demonstran, soe hok gie. Tokoh yang tidak asing untuk mahasiswa pecinta alam universitas Indonesia, ia tidak lain adalah pendiri Mapala itu sendiri. Membaca sebuah catatan harian adalah sebuah jalan pintas memahami isi kepala seseorang. Jujur tanpa tipu daya, dari sudut pandang keakuan yang utuh. Kita di ajak berlayar dalam…
-
Dylan Sada
-
Reply 1988 Si Drakor Hangat
Aku selalu payah menghadapi sesuatu yang nostalgic. Tapi sialnya aku juga selalu tertarik pada hal-hal tempo dulu. Menyaksikan perubahan, mengambil benang merah dari pergerakan waktu yang tidak bisa kita tahan. Aku selalu merasa rindu dan entah oleh apa ketika menonton atau membaca romans klasik.
-
Perempuan Bermata Senja
Penghujung tahun 2020, cuaca masih tidak menentu. Siang yang begitu teriknya, bisa tiba-tiba hujan deras. Tanpa isyarat, tanpa permisi. Seperti halnya hari yang kita lalui. Begitu mudahnya terbolak balik oleh keadaan yang kadang tak baik. Di kesempatan hari ini, izinkan aku bercerita. Tentang sahabatku, perempuan bermata senja. Yang teduh dalam segala diamnya, kini. Ya, kini. Sebab oranye yang menyala di matanya tidak terlahir begitu saja.
-
Ia Yang Berpulang
Ku biarkan cahaya matahari memilikimu.. Di hari yang 17 agustus. Pingir jalan terjajar warna warni bendera, merah dan putih. Televisi sedang serentak menampilkan upacara di istana. Pagi masih pukul 10. Di sudut lain, petak rumah sakit tempatmu terbaring. Kau bergegas meninggalkan kefanaan. Membiarkan cahaya itu membawa letih yang belakangan menggantung di kedua belah pundakmu. Kau biarkan ia melepaskan kesakitan dan sisa nafas. Nafas yang juga pernah kita bagi bersama, di puncak ketinggian. Di antara senja dan semangka. Di antara dingin dan hangat yang berbicara.
-
Fana
Langit rintik melirik, Dua ego tengah saling bertabrak. Tanya tidak lagi penting, Ketika pintu sempurna terbanting. "aku cukupkan kita sampai disini." Barangkali kita hanya sepasang simpul yang saling tarik-menarik, Mencekik satu sama lain dengan perlahan. Memar dan membiru. Yang ini fana sayang, Bahkan kecintaanku yang teramat dalam padamu; Tidak sepatutnya terlalu.
-
Bumi Yang Tersungkur
Barangkali hidup adalah naskah panjang, tempat kata-kata dan tanda baca bercengkarama. Kita hanya perlu mengikuti penulis yang maha agung itu dengan perintah baca serta jeda di tiap kalimat. Beberapa waktu yang lalu langkahku terseok, bumiku jatuh sakit. Diagnosa yang awam terdengar oleh kami yang hanya menggantungkan pulih pada sebutir logam ini tersentak.