
Dylan Sada
Di sudut matamu yang menyala,
Terurai teka-teki duka.
Lampau hidup di sela-sela kenang yang kau sembunyikan.
Tapi liuk tubuhmu menggambarkan perlawanan.
Ada jiwa yang ingin terbang.
Di pangkuan ibu pertiwi, tidak lagi berdiri sosok rumah.
Mereka hanya menatap binal, alpa terhadap realita yang terpaksa di telan.
Dylan sada,bahkan dalam ketiadaanmu.
Kau menjelma seni rupa.

